Parenting · pendidikan anak · Rumah Belajar

Upaya Menyiapkan Anak Agar Siap Belajar di Sekolah

Bismillah.

Sudah rutinitas kami (saya dan suami) setiap Sabtu siang untuk menghadiri taklim rutin yang diadakan oleh sekolah tempat anak kami belajar. Kali ini saya mau sedikit berbagi mengenai apa yang kami dapat di taklim tersebut. Sesuatu yang sederhana dan sepertinya hampir semua orang tua juga mengetahuinya, tapi maa syaa Allah walaupun sudah berulang-kali diberikan rasanya ada saja hal baru yang harus menjadi perhatian kami sebagai orang tua.

Apa siih yang mau dibagi ? Hehehe gak jauh-jauh dari tugas kita sebagai orang tua. Seperti sudah kita ketahui sebagai seorang muslim, maka menuntut ilmu itu adalah wajib. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita juga bertanggung-jawab atas kehadiran anak kita di sekolah dan perhatiannya akan pelajaran. Orang tua wajib untuk mengupayakan agar anak bisa hadir secara fisik dan ruhani di tempat belajar. Trus gimana caranya supaya anak bisa “on fire” ketika di sekolah. Kepala sekolahnya anak-anak kemudian memaparkan bahwa ada beberapa upaya yang harus dilakukan oleh ortu.

  1. Didik anak untuk berpakaian yang baik ke sekolah. Sama seperti ketika hendak ke masjid memilih pakaian yang baik untuk shalat, maka ketika belajar pun ajarkan kepada anak untuk memakaian pakaian yang baik.
  2. Periksa tas anak sebelum berangkat sekolah. Untuk menghindari anak membawa barang-barang yang tidak ada hubunganya dengan kegiatan belajar di sekolah.
  3. Pilihkan alat tulis dan buku tulis yang baik. Sehingga mereka juga jadi lebih semangat belajar.
  4. Jangan kasih anak uang jajan !!! Peraturan di sekolah anak-anak memang melarang untuk jajan. Termasuk salah satu upaya yang diharapkan pihak sekolah adalah supaya ortu gak membekali dengan uang jajan. Apalagi, jangan sampai kita membujuk anak dengan memberi uang jajan supaya mau belajar/sekolah. Sama saja ortu sudah mengajarkan anak untuk pamrih.
  5. Biasakan berangkat lebih awal. Salah satu caranya dengan mengajak anak untuk membereskan perlengkapan sekolah dari malam.
  6. Pulang sekolah harus langsung pulang. Jadi orang tua juga harus mulai waspada kalau anak itu sudah telat setengah jam dari waktu pulang biasanya.
  7. Menyambut anak ketika pulang sekolah. Jangan sibuk dengan urusan ortu sendiri. Biasakan untuk bertanya pada anak ketika di sekolah tadi belajar apa. Jadi anak-anak akan berusaha memperhatikan pelajaran di sekolah, karena mereka tahu bahwa pasti akan ditanya oleh orang tuanya di rumah. Jangan biasakan bertanya kepada anak : “besok belajar apa, ayoo belajar untuk pelajaran besok.”, karena itu akan mendidik anak hanya berorientasi pada nilai, bukan ilmu.

Salah satu upaya yang menjadi poin penting bagi kami adalah mengenai tidak memberi uang jajan pada anak. Alhamdulillah, pihak sekolah selalu mengingatkan akan hal ini. Saya sendiri juga sempat agak ragu apa bisa memberlakukan ini pada anak-anak, karena dulu pun waktu sekolah saya mendapat uang jajan. Tapi kemudian saya pikir kembali apa yang diberikan kepada saya dulu belum tentu yang terbaik bagi anak-anak untuk saat sekarang. Memang hal ini menjadi sedikit lebih repot buat kami, karena mau tidak mau kami harus:

  • Menyediakan bekal sekolah dan juga menyediakan cemilan di rumah (ini juga tidak harus, hanya opsi saja).
  • Atau kalau mereka mau jajan, maka kami orang tuanya harus menemani mereka dan membelikan untuk mereka.

Tapi tak apalah bersusah-susah sedikit, ini pun in syaa Allah untuk kebaikan mereka.

Walaupun kadang kenyataan di lapangan tak semudah teori, karena masih banyak teman mereka yang dibekali uang jajan oleh orang tuanya. Sehingga kadang anak-anak kami jadi kepengen ikutan jajan juga. Kami pun cuma bisa memberi pemahaman kepada mereka untuk patuh pada peraturan sekolah.

Kira-kira begitulah kontribusi yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak-anaknya bisa hadir secara fisik dan lebih konsentrasi belajar ketika di sekolah. Bukan cuma sekedar teori tapi harus dipraktekkan, semoga kami bisa istiqamah. Jangan sampai kami termasuk orang tua yang lalai kepada anak-anak kami. Na’udzubillahi min dzalik.

Semoga yang sedikit mengulang catatan taklim ini bisa bermanfaat 💕💕.

Wallahua’lam.

Iqbal · Parenting · pendidikan anak

Ajari anak kita adab yang baik

#Inhaleexhale

PR berat buat ibu ika, apalagi ketika anak2 sudah terlanjur cerdas. Semoga belum terlambat. Karena metode yang paling efektif adalah menjadi teladan buat anak-anak, tapi ternyata kok susah yaa. Menyuruh anak supaya bisa sabar tapi ternyata kitanya gak sabar. Mereka baru buat kesalahan sedikit saja, si ibu sudah marah-marah. Subhanallah…

Jadi inget quote
“The kids who need most love will ask for it in the most unloving way”

Mungkin ibu harus belajar lebih banyak tentang dirimu wahai anakku. Belajar memahami apa yang kau suka dan tidak suka. Bukan cuma ibu yang meminta dirimu untuk memahami ibu.
Belajar menumbuhkan kepercayaan dirimu, karena kelak engkau akan menjadi imam bagi keluarga kecilmu.
Belajar menyayangimu agar engkau dapat menjadi ayah yang penuh kasih sayang kpd anak-anakmu.
Yang paling utama adalah ibu harus belajar agar engkau dapat tumbuh menjadi lelaki yang sholih dan mandiri sehingga kelak jika ibu tidak ada engkau tidak akan menyusahkan orang lain.

#10yearsoldboy #motherandson

celoteh · Renungan

Try to find your own happiness

Bismillah

Rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau. Ya kaaan.

Sering terbersit di hati kita kok sepertinya kehidupan orang lain selalu lebih baik dari kita. Kok kita kayaknya susah mulu yaa. Adaa aja masalah.

Orang lain kok rumah tangganya harmonis-harmonis aja. Sepertinya hidup berkecukupan. Dikarunia anak yang sholih/sholihah. Bisa traveling ke mana-mana. Pokoknya yang terlihat adalah bahwa orang lain itu lebiih segala-segalanya dari diri kita.

Padahaal belum tentu juga dia gak punya masalah. Mungkin saja mereka memiliki masalah yang sama ruwetnya dengan kita atau bahkan mungkin lebih ribet dr kita. Tapi kita tidak tahu, karena yang terlihat dipermukaan mereka sepertinya senang-senang saja, tersenyum dan tertawa seperti tidak ada masalah.

Karena mungkin mereka tidak mudah berkeluh kesah ke org lain atau di medsos, mereka mungkin sangat luaas sabarnya sehingga selalu bersyukur atas segala musibah yang terjadi pd dirinya. Mungkin saja Allah menutup segala aibnya sehingga yg terlihat dia selalu bahagia gak ada masalah.

Jadi sebetulnya kuncinya gampang. Try to find your own happiness, dengan selalu mensyukuri segala yang kita punya bukan yang orang lain punya. Karena belum tentu yang baik untuk orang lain itu baik buat kita. Allah lebih tahu yang terbaik buat hamba-Nya. Dan kalau gak bisa mencari kebahagiaan sendiri jaangaaan sampai menjadi pengganggu kebahagiaan orang lain ya. Karena pada akhirnya ini bisa masuk ke dalam ketegori iri dan hasad.

Yuuk ah selalu berpikir positif sama Allah. Sehingga kita gak perlu lagi berpikir bahwa “rumput tetangga itu lebih hijau dari rumput sendiri.”

#notetomyself
#selfreminder

Alya · Parenting · pendidikan anak · Perkembangan anak

Mother and daughter trust

Punya anak perempuan dan anak laki-laki itu ternyata beda “perlakuannya” ya.
Sepertinya setiap hari kalau anak perempuan itu ada saja cerita yg dibawa dr sekolah. Setiap pulang sekolah ibunya ini selalu tanya “ada kejadian apa dek di sekolah?” Dan pasti selalu ada hal yg diceritakan baik soal pelajaran atau pun soal “kasus-kasus” tertentu yg berkaitan dengan dia dan temannya.

Beberapa waktu yang lalu, memang Alya menjadi agak sedikit tertutup, jarang cerita-cerita lagi, dan kalaupun cerita pendek aja. Setelah ditelusuri ternyata karena saya, ibunya, selalu “akhirnya” marah-marah dan menyalahkan dia ketika dia bercerita. Akibatnya dia jd malas untuk bercerita lagi.

Sampai pada suatu saat, saya mendapat kabar kalau dia ditegur wali kelasnya dan juga terjadi satu kasus di kelasnya dan dia menjadi bagian yg terlibat. Sayangnya saya mendengar hal ini dr org lain bukan dr Alya langsung. Fiuh, mulailah saya crosscheck. Awalnya saya tanya agak mencecar, sudah layaknya detektif bertanya pada tersangka, betul saja dia langsung mengambil sikap bertahan dan gak jujur dlm bercerita. Apa yg saya harapkan ternyata gagal saya dapatkan. Akhirnya saya coba redakan amarah, dan bertanya lagi dilain waktu dalam situasi dan intonasi suara yg lbh tenang. Tidak saya duga, meluncurlah semua kata-kata dari mulutnya bercerita tentang kejadian- kejadian di sekolahnya, sambil terisak dan meminta supaya jangan marah.

Alhamdulillah ‘alaa kulli haal, walaupun cerita yg saya dapat itu bukan hal yang patut dibanggakan tapi dalam hati saya bersyukur karena ia telah jujur. Sesuatu yang sulit dilakukan oleh seorang anak yang berada dalm posisi terpojok (kita yang dewasa saja sering berkelit atas kesalahan yang kita lakukan bukan ?!)

Pada momen itu kami akhirnya kembali bersepakat, saya meminta Alya untuk kembali terbuka dan bercerita tentang kejadian2 di sekolahnya dan dia meminta agar jika dia bercerita saya mau sedikit bersabar untuk mendengarkan dan tdk ujuk-ujuk langsung marah jika dia salah. As simple as that. Saya juga menekankan bahwa lbh baik saya mendengar langsung dr dia bukan dr orang lain.

Alhamdulillah, ternyata hasilnya cukup signifikan. Sekarang dia mulai terbuka lagi. Mulai jujur kembali bercerita kejadian2 di sekolah yang hehehe gak selalu baik. Tapi paling tidak saya gak deg2an lagi dan tinggal crosscheck dengan guru/walikelasnya di sekolah.

Anak kita mungkin tidak selalu benar, akan tetapi mereka tetap butuh di dengar dan dipercaya. Tugas kita sebagai orang tua untuk membangun kepercayaan anak agar ketika mereka salah mereka mau jujur kpd orang tuanya, mengakui kesalahannya, dan memperbaiki diri.

Jadi ingat salah satu isi tausiyah yang disampaikan ustadz kepala sekolahnya anak2 disetiap sabtu. Kecerdasan itu dibangun atas 4 hal yaitu jujur, santun, rajin, kuat/sabar. Jadi jangan bangga kalau anak cerdas tapi tidak memiliki ke-4 kriteria tersebut. Fiuuh PR besar buat ayah dan ibunya yang juga masih terseok-seok belajar. Semoga Allah mudahkan kami mendidik anak-anak kami menjadi anak yang shalih dan shalihah. Aamiin.

#coretanibu
#belajarterusjadiortuyangbaik

Alya · Parenting · pendidikan anak · Perkembangan anak

Alya 5 Tahun 11 Bulan – Sangat suka bercerita

Tidak terasa bayi perempuan kecilku tahun ini akan menginjak usia 6 tahun. Alhamdulillah, syukur tidak terkira banyaak sekali perkembangan positif dari dirinya.  Kemampuannya yang sangat berkembang pesat adalah bahasa. Untuk ukuran anak 6 tahun kosa kata yang dia miliki sangat banyak, Alhamdulillah. Alya juga sangat suka menceritakan kembali segala sesuatu hahaha, entah itu cerita yang dia baca atau dengar dan juga kejadian yang dia lihat. Abis blogwalking ke blog favoritku (Cizkah dan Ummu Ahmad), jadi kepengen nyatet perkembangan anak-anak juga. Sebagai awal kupilih mencatat perkembangan Alya. Kenapa ? Karena setelah berhenti dari kerja sejak November tahun lalu aku lebih sering dan banyak berinteraksi dengannya jika dibandingkan dengan kakaknya Iqbal. Hal ini disebabkan waktu Alya di rumah lebih banyak jika dibandingkan dengan mas-nya yang sekolah full-day. In syaa Allah perkembangan Mas Iqbal juga akan dicatat.

Aqidah/Tauhid

Alhamdulillah sudah paham keberadaan Allah ada di atas Arsy dan mengetahui serta memahami bahwa Allah adalah pencipta alam semesta.

Sudah mengenal rukun iman dan Islam walaupun belum detil.

Sudah mampu mengucapkan dua kalimat syahadat.

Belum dikenalkan tentang iman, tauhid rubbubiyah, uluhiyah, dan asma’ wa shifat.

Adab & Akhlak

Sudah mulai mau mengucapkan salam ketika bertemu dan berpisah, tapi masih harus sering diingatkan

Memahami adab-adab ketika makan, tapi masih sering lupa membaca doa.

Memahami adab-adab di kamar mandi, masih harus diingatkan untuk mengamalkan.

Memahami adab-adab keluar rumah, masih harus diingatkan untuk mengamalkan.

Memahami adab-adab sebelum dan sesudah bangun tidur, masih harus diingatkan untuk mengamalkan.

Akhlaq terhadap orang yang lebih tua masih perlu pengarahan, kadang masih suka tidak patuh dan meledak-ledak. Jika salah masih gengsi untuk meminta maaf. Anaknya sopan dan ramah.

Fiqih & Ibadah

Alhamdulillah sudah memahami arti,tata cara, dan doa yang berkaitan dengan wudhu, walaupun masih belum sesuai tuntunan sunnah Rasulullah. Dan pada prateknya masih suka asal-asalan.

Sudah mengenak shalat yang lima waktu walaupun belum paham benar mengenai hikmah shalat dan mengapa kita harus shalat. sudah mulai latihan untuk melaksanakannya sesuai kemampuannya walaupun baru gerakan belum bacaannya.

Sudah 2 kali ikutan puasa Ramadhan yang pertama sampai jam 8 dan yang kedua sampai jam 10. Alhamdulillah hanya bolong sedikit.

Perlu pendalaman lagi tentang rukun Islam.

Hapalan Qur’an

Dengan tipe anak yang perfeksionis dan moody, Alhamdulillah hapalannya sudah sampai Al-A’la, walaupun masih harus sering di muraja’ah karena surat-surat sebelumnya banyak yang lupa lagi. Kalau sedang menghapal, jika ada ayat yang lupa maka dia akan mulai lagi dari awal dan akhirnya jadi malas-malasan. Mudah-mudahan pada usia 7 tahun sudah bisa mutqin juz 30-nya. Alhamdulillah makhrajul hurufnya juga sudah baik tinggal di fasihkan lagi saja. Untuk iqranya sudah mulai masuk surat-surat pendek.

Hapalan Hadits

Maa syaa Allah, Alhamdulillah untuk hapalan haditsnya sudah banyak sekali. Karena di PAUDnya juga ada pelajaran menghapal hadits. Akan tetapi masih harus sering di muraja’ah supaya tidak lupa.

Hadits yang sudah pernah dihapal : hadits menuntut ilmu, keutamaan mempelajari Al-Qur’an, tentang niat, tentang malu, tidah boleh saling membahayakan, senyum, memberi salam kepada orang yang lebih tua, berbakti kepada orang tua, larangan marah, larangan berkata tidak baik, bersuci adalah sebagian dari iman, keutamaan sedekah, Allah penyuka keindahan, memberi itu lebih baik, akhlak yang mulia.

Bahasa Arab

Alhamdulillah mufrodatnya sudah cukup banyak dan harus sering-sering di muraja’ah dengan permainan a ba ta tsa. Bundanya jadi merasa tertantang untuk menghapalkan mufradat juga.

Doa

Alhamdulillah sudah mulai dikenalkan dan menghapal doa-doa yang nyunnah. Kir-kira sudah 23 doa yang dihafal, tinggal rajin-rajin diamalkan dalam setiap keadaan.

Membaca

Alhamdulillah, Alya membacanya sudah lancaar pakai banget. Dan sangaaat senang membaca buku cerita dari yang bukunya tipis sampai tebal. Membacanya masih suka bersuara kerasa dengan intonasi seperti bundanya kalau sedang membacakan dia cerita hehehe. Perasaan bundanya tidak pernah mengajarkan secara khusus dan gak ada niat buat ngajarin juga. Alhamdulillah

Shiroh

Alhamdulillah, Alya sudah lebih mengenal tentang sejarah Islam dan Rasulullah. Kadang bundanya malu karena waktu umur segitu belum kenal sama sekali dengan sejarah Islam. Suka sekali membaca cerita Muhammad Teladanku, Nabi dan Rasul, serta kisah-kisah para sahabat dan shohabiyah.

Menulis

Alhamdulillah untuk urusan tulis-menulis Alya sangat rajin. Apa mungkin karena anak perempuan ya? Dan tulisannya pun lebih jelas dan rapi jika dibandingkan dengan mas Iqbal kakaknya (hehehe hayoo bunda tidak boleh membandingkan). Sudah mengenal abjad A-Z dan sudah bisa membedakan huruf besar dan kecil, walaupun ketika menuliskannya kadang suka lupa antara huruf b dan d posisinya menghadap mana. Juga sudah mengenal  dan menulis angka 1-20. Untuk huruf hijaiyah sudah mengenal dengan baik akan tetapi masih belum lancar menulisnya, masih harus rajin-rajin latihan.

Berhitung

Untuk materi yang satu ini, Alhamdulillah juga berkembang baik sekali. Minatnya cukup besar pada pelajaran berhitung seperti halnya membaca. Dalam hal ini bundanya yang agak sedikit mengerem, takut nanti Alya overload. Tapi kayaknya anaknya sih having fun aja.

Komputer

Kayaknya karena keseringan lihat ayah dan bundanya ketik-ketik di laptop akhirnya Alya juga tertarik dengan benda yang satu ini. Sudah bisa menggerakkan kursor baik dengan mouse maupun tidak. Sudah mulai ngetik kalimat atau nama-nama orang yang dia di word.  Suka browsing hewan-hewan dan nonton video masak (kalau yang  ini sih masih harus sama bunda dan biasanya masih di handphone).

Sains

Untuk kategori ini walaupun bundanya mantan peneliti , kayaknya Alya tidak terlalu berminat dengan sains, atau karena ayah dan bundanya kurang memberikan perhatian disini. In syaa Allah mulai usia 6 tahun ini akan dikenalkan pada percobaan-percobaan sains yang mudah.

Kemandirian

Alhamdulillah untuk anak usia 6 tahun Alya sudah cukup mandiri, walaupun terkadang timbul juga manjanya. Waktu di sekolah sudah bisa lepas dari orang tua atau ditinggal. Untuk hal-hal standar seperti pipis dan cebok sendiri, mandi, gosok gigi, buka dan pakai baju, dan ambil minum sudah biasa dilakukan sendiri. Paling bundanya hanya menemani sesekali dan mengecek saja. Yang masih perlu dilatih adalah makan sendiri dan tidak jalan-jalan ketika sedang makan. Sepertinya bunda harus lebih banyak bersabar untuk hal dua ini. Sedangkan untuk tidur masih suka ditemenin sama bundanya. Untuk tugas rumah tangga baru kebagian membereskan mainan sendiri, bundanya masih belum tega dan lebih tepatnya takut malah ngeberantakin. Untuk ke depannya harus mulai diberikan tanggung jawab yang lebih besar seperti membereskan kasur dan kamar serta cuci piring bekan makannya sendiri. In syaa Allah

Sosial emosional

Kalau untuk urusan sosialisasi, jika Alya sudah merasa nyaman dan kenal dengan orang-orang disekitarnya maka ia akan ramah dan mudah bermain dan  bergaul dengan orang yang seusia dengannya dan yang lebih muda. Akan tetapi kalau datang ke lingkungan baru maka ia akan cenderung diam dan malu-malu. Kalau sudah akrab dengan teman maka kalau tidak main keluar sehari saja misal karena sakit maka dia akan uring-uringan. Alya itu tipe ngemong teman-temannya yang berusia lebih muda. Cuma jeleknya ia kadang suka tidak bisa menolak permintaan temannya karena takut dijauhi. Dalam hal urusan berbagi, terkadang masih suka pelit terutama untuk makanan atau benda kesukaannya.

Untuk kategori penguasaan emosi diri masih labil alias masih suka meledak-ledak. Jika keinginannya tidak dituruti masih suka tantrum dan suka berkonflik dengan bundanya. Masih perlu dilatih untuk belajar berkompromi.

Perkembangan fisik dan kognitif

Untuk kategori motorik dasar sudah oke akan tetapi yang masih harus diasah itu ya motorik halusnya. Terkadang Alya masih suka malas untuk mewarnai, melipat kertas, melakukan antivitas gunting-tempel, merangkai puzzle, atau meronce. Alasannya adaaaa aja dari mulai tidak bisa sampai malas. Intinya kalau sudah tidak mood yang jangan ngimpi mau dikerjakan. Tapi kalau sedang semangat bundanya yang kewalahan harus menyiapkan bahannya.

Di usianya yang mau menginjak 6 tahun ini Alya sudah mengenai warna, bentuk, dan ukuran benda. Sudah bisa mengelompokkan benda berdasarkan jenisnya. Sudah kenal dan bisa menyebutkan nama hari serta bulan dalam bahasa Indonesia dan Arab. Sudah tahu urutan surat dalam Al-Qur’an 1-10. Alhamdulillah.

 

————————————————-

Secara garis besar dalam hal akademis memang Alya sudah menunjukkan kematangan untuk sekolah tingkat SD, tapi kalau ditilik dari segi mental hehehe rasanya jauh dari siap. PR terbesar bagi aku dan ayahnya adalah melatih Alya untuk lebih mengendalikan emosinya supaya tidak meledak-ledak dan moody. Alhamdulillah di sekolah yang akan kami tuju baru mau menerima murid usia 7 tahun, jadi masih ada waktu satu tahun lagi untuk menyiapkan mentalnya untuk masuk SD.

Barakallahu fiik ya Alya, semoga Allah senantiasa melindungimu dan menjadikanmu anak yang shalihah. Aammiin.

Love Ayah dan Bunda.

celoteh

Keep Calm and Write Something

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Setelah hampir 3 tahun blog ini vakum, akhirnya saya memberanikan diri untuk mulai menulis lagi. Sebetulnya banyak cerita yang ingin saya tuangkan dalam tulisan, akan tetapi bolak-balik rasa malas dan takut membuat “deadlock” alias kehabisan kata-kata alias mentok. Alhamdulillah, Allah kasih inspirasi lewat blognya Mba Trias yang punya program #seharimenulissatu. Saya jadi semangat lagi untuk menulis, walaupun kayaknya targetnya agak diturunin jadi #seminggumenulissatu. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

So, keep calm and write something.

 

mood-writing

(source : http://www.rebellesociety.com/2012/10/11/the-writers-way-week-two-facing-procrastination/)

 

 

Uncategorized

Adaptasi

Setelah sekian lama gak nulis, akhirnya milih judul ini sebagai tulisan perdana.

Kenapa ya? Hehehe jawabannya yaaa pengen aja.

Adaptasi kalo menurut Kamus Bahasa Indonesia itu definisinya adalah penyesuaian thd lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran. Pas banget sama kondisi saya sekarang yang Alhamdulillah kuliah dah kelar dan tentunya akan mulai adaptasi lagi sama dunia kantor yang notabene beda sama waktu pas kuliah. Yang pasti sekarang :

  • Mulai teratur lagi kerja dari 07.30 – 16.00, jadi bisa meminimalisasi pulang malam :).
  • Trus, di kantor juga pastinya sudah menunggu kerjaan yg harus diselesaikan. Hehehe waktu kuliah kebanyakan ngeles sih. Jadi alhasil numpuk dan sekarang dah gak bisa mengelak lagi :P.
  • Alhamdulillah jarak kantor dan rumah deket :D. Jadi cukup naik motor saja. So, gak perlu lagi desak-desakan di kereta. Bye…bye….commuter :). (cukuplah 2 tahun jadi “anker”).
  • Bisa mulai eksperimen masak n baking lagi. Yeaaaay ini yang penting, jadi bisa kasih camilan sehat buat my zaujiy n anak-anak tercinta.

Sebetulnya ada juga sih alasan lain kenapa saya ambil judul ini. Hmm, di kantor gak terasa akan ada pergantian pimpinan lagi nih. Gak terasa sudah 3 tahun berselang sedari waktu saya menulis tentang pimpinan yang sekarang ini (bisa dibaca disini). Selama tiga tahun lebih berjalan pasti ada kelebihan dan kekurangan. Tapi dari proses ini saya belajar banyaaaak. Bahwa seorang pemimpin itu tidak akan pernah bisa memuaskan seluruh bawahannya. Karena pasti ada yg pro dan kontra akan segala keputusan yg diambil. Jadiiii sebagai pegawai yang penting bekerja dengan profesional dan cukup mencari ridha Allah, biar gak pusing hehehe !

Peace…… terselip doa, semoga pimpinan yang baru bisa bikin Biomaters lebih kompak lagi 😀 !!!

Uncategorized

STATUS OWH STATUS

Hari ini aku mendapat pelajaran berharga sekali berkaitan dengan hal membuat status di jejaring sosial Facebook. Kenapa sih ? Hmm…. ada baiknya sih tidak usah membahas latar belakang masalahnya karena nanti bisa bikin masalah baru lagi. Pelajaran yang aku ambil adalah jangan nulis status sembarangan di FB, apalagi yang ada kaitannya dengan orang-orang di sekitar kita. Apalagi kalau nulisnya sambil kesel hehehe karena status yang keluar bisa bikin salah persepsi ke orang lain yang akhirnya bisa menimbulkan masalah :).
Bener kata pepatah : Diam adalah emas. Dan lebih baik diam daripada berkata yang tidak bermanfaat. Jadi kalau mau mengungkapkan segala kekesalan lebih baik nulis di buku aja deeeh. Kapok…kapok….. !!!!

celoteh · Tips

Pengalaman Perpanjang SIM

Jum’at (16-07-2010) kemarin aku sengaja ambil cuti dari kantor untuk memperpanjang SIM motorku yang sudah habis masa berlakunya sejak bulan lalu. Bersama Iqbal dan juga diantar oleh teman ayahku, kami pergi ke Polres Jakarta Selatan di Jl. Wijaya. Jam 10.30 kami sudah tiba di sana, padahal kami berangkat dari jam 9 pagi. Macet di Jakarta terlebih jam-jam segitu memang tidak bisa dihindarkan, apalagi didukung oleh hujan yang turun semenjak dari pagi sehingga menambah macet jalan.

Sesampainya di Polres kami disambut dengan pemandangan para polisi yang sedang apel pagi. Kami langsung menuju tempat perpanjangan SIM. Syukurnya, tidak terlalu banyak orang yang mau memperpanjang SIM hari ini. Jadi kami tidak perlu lama mengantri. Berhubung aku tidak menyiapkan fotokopi KTP dan SIM makan aku harus fotokopi terlebih dahulu. Alhamdulillah, di sana tersedia tempat fotokopi sehingga aku tidak perlu bingung-bingung cari tempat fotokopian.

Hal pertama yang harus aku lakukan adalah periksa mata untuk mendapatkan surat keterangan sehat penglihatan. Untuk itu aku di arahkan untuk masuk ke sebuah ruangan yang bertuliskan praktek dokter pada pintunya. Di dalam ruang tersebut aku ditanya apakah menggunakan kacamata, Yang Alhamdulillah jawabannya masih “tidak”. Setelah itu aku disuruh membaca beberapa baris huruf dengan berbagai macam ukuran dari jarak tertentu seperti ketika kita mau melakukan pemeriksaan untuk kaca mata di optik. Proses ini berlangsung tidak sampai 10 menit dan untuk pemeriksaan mata tersebut aku dikenakan biaya Rp. 20.000,- .

Dari ruangan dokter itu kemudian aku diarahkan oleh seorang petugas polisi berseragam batik untuk membayar administrasi perpanjangan SIM di loket BRI yang terletak di belakang ruangan praktek dokter tadi. Ruangannya cukup kecil dan hanya tersedia satu teller meyebabkan aku harus mengantri sebentar. Biaya perpanjangan SIM C adalah sebesar Rp. 75.000,- sedangkan jika ingin memperpanjang SIM A maka biayanya menjadi Rp. 80.000,-.

Aku kira setelah membayar administrasi di Bank BRI tersebut aku sudah bisa langsung menuju loket perpanjangan SIM. Ternyata aku masih harus membayar asuransi kecelakaan diri pengemudi sebesar Rp. 30.000,- di loket lain. fiuh…. kenapa harus pindah-pindah sih. Ternyata ribet juga ya… Apa gak bisa ya dijadikan satu loket dan proses pembayarannya dikumpulkan jadi satu semuanya. Hmm…. just curious. Jika dilihat dari nilai asuransinya mungkin tidak seberapa tapi cukup bagus laaah untuk menunjukkan peningkatan pelayanan dari pihak kepolisian. Hehehe mudah-mudahan bukan cuma bagian dari proyek aja ya ;).

Kartu Asuransi
Kartu Asuransi
Kartu Asuransi
Kartu Asuransi

Setelah semua persyaratan untuk memperpanjang SIM lengkap aku baru bisa menuju loket perpanjang SIM. Petugas di loket tersebut meminta semua kelengkapan berupa SK dokter, kuitansi dari BRI, bukti pembayaran asuransi, fotokopi KTP, dan SIM lamaku. Ternyataa di loket ini aku masih harus membayar biaya administrasi sebesar Rp. 50.000,-. Lho ternyata yang 7 ribu itu belum mencakup semua ya ?!!! Dan untuk pembayaran administrasi ini aku tidak mendapat bukti pembayaran atau kuitansi seperti yang di BRI tadi lho !!! Cuma karena aku paling malas cari ribut makanya aku diam dan bayarkan saja (hehehe yang ini jangan ditiru ya). Bersamaan dengan selesainya proses di loket perpanjangan SIM ternyata kartu asuransinya pun sudah jadi. Begini nih tampak muka dari kartu asuransinya.

Proses masih belum selesai, berikutnya aku harus masuk ke ruangan foto untuk diambil foto, cap jempol tangan kanan dan kiri, serta tanda tangan. Selesai di foto maka aku masih harus menunggu sampai SIM-nya jadi. Alhamdulillah tidak sampai 5 menit namaku sudah dipanggil dari loket pengambilan SIM. Total waktu yang dibutuhkan dari awal proses sampai akhirnya SIM baru sampai di tanganku tidak sampai setengah jam lho. Entahlah jika orang yang mau memperpanjang SIM cukup banyak apakah semua proses ini akan selancar tadi atau bisa lebih lama. Yang pasti karena ini pengalaman pertamaku maka aku cukup puas dengan pelayanan pihak Polres tersebut.

Ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan perhatian sebelum teman-teman mau perpangjang SIM.

  • Jangan sampai telat untuk melakukan perpanjangan SIM, karena jika telat sampai setahun kita harus membuat SIM baru lho…
  • Siapkan fotokopi KTP & SIM sebelum berangkat ke Polres, biar lebih cepat aja prosesnya.
  • Pada waktu membuat tanda tangan sebaiknya besar-besar karena nanti setelah dicetak jadinya kecil bgt.
  • Ada baiknya kita meminta kuitansi atau bukti pembayaran bahwa kita sudah memberikan sejumlah uang untuk biaya administrasi. (Klo yang ini sarannya my hubby lho !!! Karena dia tipe orang yang sangat-sangat kritis sama masalah duit hehehe. )
  • Jangan lupa senyum pas di foto, biar hasil foto di SIM-nya bagus 🙂

OK deh sekian dulu deh catatan perjalanan kali ini.

celoteh

Si Oranye Imut

Bukan….bukan karena sedang gandrung oleh salah satu permain dari tim Belanda yang sayangnya kalah oleh tim Spanyol di final piala dunia kemarin. Bukan juga melambangkan si metro mini yang berwarna oranye jurusan blok M – pondok Labu (yang sayangnya tidak imut). Tapi judul di atas itu adalah panggilanku untuk sebuah buku tulis dengan sampul berwarna oranye yang baru kuterima tadi pagi.

Si Oranye Imut - Special Present from my hubby

Warna yang cukup gonjreng dari semua koleksi buku harianku. Although it has unusual color (for me), this is very special book. Since it is a present from my hubby. Jarang-jarang loh suamiku itu kasih hadiah. Hehehe, since he is not kind of romantic man, as long as I know.  Jadi begitu dikasih kado ini langsung terbersit pertanyaan, is there any special meaning from this present ???. Hehehe, agak gak percaya gitu sama ketulusan hatinya (Maaf ya sayangkyu).  Waktu kutanya maksud pemberiannya dia cuma menjawab dengan tersenyum kecil dan mengatakan bahwa buku ini bisa lebih bermanfaat jika diberikan kepadaku. Atau jangan-jangan karena waktu itu si mas ngelihat aku lagi asik corat-coret rencana penelitian di sebuah mini note milikku dan sedikit kesusahan menggambar bagan karena ukuran note yg kecil itu. Aaah, apa pun alasan di balik pemberian suamiku itu, aku senaaaaang :).

Alhamdulillah, jazakallahu khairan katsir cintaku. Mudah-mudahan buku ini benar-benar bisa bermanfaat baik untuk menuangkan segala cerita ataupun ide-ide yang berkaitan dengan pekerjaan yang saat ini menumpuk di kepalaku tapi suka malas dituliskan di laptop. Apalagi semenjak di rumah gak ada internet, dengan adanya buku ini jadi gak ada alasan lagi untuk tidak menulis dengan alasan gimana mau nulis di blog, lha wong internetnya gak ada. Walaupun kesannya jadi gak hitech karena hariii gini gitu looh, di saat netbook, BB, ipad, ataupun i-phone mulai menjamur- kok masiiih ada aja yang nulis pakai buku :P. Teteeeup….this book means a lot to me.